Sudah tidak terbilang kedai kopi bergaya arsitektur Jepang di Jakarta. Kalau boleh beropini, Kyo Coffee yang paling berhasil mengadaptasi desain kedai kopi Jepang asli, bukan sekadar desain arsitektur khas Jepang. Tidak heran orang langsung berbondong-bondong kemari, dari ujung Jakarta bahkan Jabodetabek yang lain sekalipun—Kyo Coffee terletak di Jatiwaringin, Jakarta Timur.

Teras atau bagian eksterior Kyo Coffee mengadaptasi gaya Zen, dengan hamparan batu kali dan hanya dua bangku tanpa sandaran diletakkan di pinggir—sehingga tidak mengganggu mereka yang ingin berfoto dengan latar teras. Dua bangku ini awalnya belum mengisi teras, harap maklum tidak terlihat di foto utama tulisan blog ini, hasil kunjungan pertama selang beberapa hari Kyo Coffee mulai beroperasi.

Meja dan kursi di bagian dalam atau interior selintas mengingatkan saya kepada Blue Bottle Nakameguro (Tokyo): bertipe minimalis, ditaruh berjarak, dan tanpa hiasan meja. Tidak ada tirai kain khas restoran Jepang. Ini kedai kopi, bukan restoran. Bahkan pohon di sekeliling, IMHO, membawa nuansa awal musim gugur ke Kyo Coffee. Oh jangankan bangunannya. Waktu operasional Kyo Coffee pun sama dengan rata-rata kedai kopi yang pernah saya kunjungi di Tokyo, jam 7 pagi-6 sore.
Desain minimalis Kyo Coffee mengingatkan saya pada Blue Bottle Nakameguro, Tokyo.
Kyo Coffee mungkin satu dari sedikit kedai kopi yang buka dengan konsep yang sangat matang, termasuk untuk kenyamanan pengunjung. Area parkir memadai untuk kapasitas pengunjung dan bagian dalam berfasilitaskan musala. Cuma satu, berdasarkan pengalaman saya dan teman, pastri dan roti belum semuanya matang saat pintu kedai kopi dibuka. Kali kedua datang sore malah kehabisan, tapi dimaklumi mengingat saat itu akhir pekan dan arus pengunjung sedang terlalu lancar, sampai teman meminjam bangku plastik Pak Sekuriti untuk duduk di luar.

Nah kalau memungkinkan, datanglah sekitar jam 10 siang. Saat ini pasti sudah ada pastri atau roti yang matang, harus coba karena, menurut saya, enak sekali dan dijual dengan harga yang tidak berlebihan. Spinach quiche padat dan kokoh, mengenyangkan untuk sarapan atau brunch. Lalu dua roti yang pernah saya kudap, garlic bread ala Korea dan double chocolate, rotinya saja sudah enak banget, empuk dan wangi.
Selain kopi, harus coba pastri dan roti Kyo Coffee.
Saya sangat terkesan dengan makanan, tapi bukan berarti minuman ala Kyo Coffee tidak enak. Japanese iced coffee pesanan saya, diistilahkan dengan kopi teko, dengan biji kopi Argopuro, mantap. Latte juga oke, apalagi kalau coba dengan oat milk alih-alih susu putih. Salah satu baristanya sudah berpengalaman pegang mesin kopi dan alat kopi seduh manual di sebuah kedai kopi terkenal di Jakarta Selatan. Khusus masa PSBB: Kyo Coffee buka kecuali Senin jam 7 pagi-9 malam, untuk pembelian takeaway atau via GrabFood.
Kyo Coffee–> Jl. Wirajasa Blok ZN No. 1, Jakarta Timur.